Minggu, 31 Maret 2013

Aku dan Impianku

 Aku dan Impianku

"Bukan tak ingin berperang, tapi aku hanya takut itu kembali terulang"

Kondisi tahap karantina pembelajaran
Kisahku bersama mereka sebenarnya merupakan kisah terbaik. Bayangkan ! Jika kalian mempunyai satu teman baik dalam hidup kalian, kalian pasti sangat senang ketika dia selalu memberikan banyak hal baik kepada kalian. Sedang mereka, aku merasa tidak ada satupun dari mereka kecuali mereka berharap  yang terbaik untukku. Harapan mana yang lebih baik selain harapan menjadi Ahlu al-Quran !!!
Kembali ke beberapa waktu yang lalu !! Saat itu aku berada dalam posisi satu langkah menuju impianku, impian mendapatkan Ijazah sanad matan Al-Jazari.Impian ini merupakan salah satu list tujuanku saat mengikuti organisasi IAC (Indonesia Al-Quran Community). dan IAC sendiri adalah lembaga karantina ilmu yang bertujuan untuk memperdalam ilmu Tajwid dan Qiraat al-Quran sehingga seseorang dapat meminimalisir kesalahan dalam membaca Al-Quran. Oleh karena itu, mendapatkan Ijazah Sanad Matan Al-Jazari merupakan salah satu impian para peserta. Teringat dengan sebuah perkataan :
لو لا الإسناد لقال من شاء ما شاء
" Sekiranya bukan karena sanad, maka siapapun akan mengatakan apa yang ia ingin katakan"
Proses ujian lisan

Singkat cerita, ada beberapa tahap ujian yang harus dilewati oleh peserta demi mendapatkan Ijazah tersebut. Ujian lisan, tulis, dan terakhir Munaqosyah. Ujian lisan dilewati dengan menyetorkan hafalan matan al-Jazari sebanyak 109 bait tanpa ada kesalahan, dan alhamdulillah aku melewatinya dengan lancar walaupun nilaiku tidak mencapai garis sempurna. Akan tetapi saat itu aku sudah cukup bahagia karena seingatku hampir 2/3 dari peserta gugur dalam tahap ini. Selanjutnya tahap ujian tulis, Munaqosyah.
Tahap Ujian tulis
disini guru kami sekaligus ketua lembaga ini ust. Hanova Maulana semoga Allah memuliakan beliau memberikan kami beberapa pertanyaan kemudian kami menjawabnya dalam jangka waktu 180 menit sekitar 3 jam. Pada tahap ini, cita-cita kembali diuji dengan ujian yang luar biasa, karena kami harus mempelajari ilmu Tajwid secara keseluruhan tanpa kecuali, sebelum mengikuti ujian tulis ini. Sekali lagi Segala puji hanya milik Allah, alhamdulillah tahap ini kembali bisa aku lewati. Untuk tahap ini, hanya sekitar 8 orang yang mampu melewati dan berhak melanjutkan tahan berikutnya yaitu Munaqosyah.

Tahap ketiga Munaqosyah
Entah kenapa saat memasuki tahap ini, ada banyak hal yang menggangguku. Sejujurnya saat memasuki tahap ini, aku selalu memikirkan niatku, sejauh mana ikhlas menjaganya.
Hari-hari menjelang munaqosyahpun tiba, karena giliran tergantung undian maka akupun berada di gelombang pertama untuk munaqosyah. Rasanya sangat menegangkan, hari-hari terasa mencekam, walaupun sudah bolak balik buku pelajaran, tapi tetap saja terasa masih kurang. Oh iya, Munaqosyah adalah tahap dimana kita akan diuji di depan umum dengan berbagai macam ujian, baik itu penguasaan materi secara keseluruhan atau praktek tilawah al-Quran dengan hukum tajwid yang benar. Disana kita akan diuji langsung oleh ust Hanova di depan para peserta lain.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar