Selasa, 19 Maret 2013

Talaqqi Metode Pembelajaran Nabi Muhammad Saw.



Talaqqi Metode Pembelajaran Nabi Muhammad Saw.

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, dan yang mengajarkan Al- Quran. Sholawat dan salam kepada guru besar kita Nabi Muhammad SAW yang membacakan dan mengajarkan Al-Quran kepada umatnya.
Beriring berjalanannya waktu, berbagai macam cara upaya manusia untuk berkomunikasi, dimulai dengan isyarat, bahasa tubuh, tulisan, hingga mereka berusaha untuk menyampaikannya melalui suara dan akhirnya muncullah berbagai macam bahasa di permukaan bumi.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang salah satu metode manusia dalam menyampaikan ilmu yaitu metode talaqqi. Talaqqi adalah salah satu metode untuk mengetahui sesuatu atau bisa di katakan tallqqi merupakan salah satu metode pembelajaran zaman dulu yang ada hingga saat ini. Talaqqi adalah salah satu metode mengajar peninggalan Nabi Muhammad SAW yang terus menerus dilakukan oleh orang-orang setelah Nabi SAW, para sahabat, tabi’in, hingga para ulama bahkan pada zaman sekarang terutama untuk daerah Arab seperti Mekkah, Madinah dan Mesir.
Sudah menjadi hal yang Masyhur di kalangan mahasiswa Al- Azhar Mesir terutama masisir tentang cara belajar dengan cara talaqqi, yaitu cara pertemuan guru dan murid secara face to face, dari situ para mahasiswa mngembil pelajaran di samping belajar di universitas masing-masing. Disini kita tidak  membahas lebih dalam tentang apa itu talaqqi tetapi kita akan sejenak memutar ulang tentang sejarah pengajaran Rasulullah kepada sahabat yang banyak beliau lalui melalui metode talaqqi.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pembelajaran Nabi SAW melalui talaqqi, alangkah baiknya jika kita membagi cara belajar talaqqi. Di lihat dari sistem mengajarnya,maka ada dua macam kategori talaqqi. Pertama, seorang guru membaca atau menyampaikan ilmunya di depan murid-muridnya sedang para murid menyimaknya, yang mungkin di akhiri dengan pertanyaan-pertanyaan. Kedua, murid membaca di depan guru lalu guru membenarkan jika ada kesalahan dalam bacaan murid. Di zaman Nabi sendiri talaqqi kedua hanya bisa digunakan dalam membaca Al-Quran, yaitu para sahabat membaca Al – Quran didepan Nabi SAW lalu Nabi mendengarkan dan membenarkannya jika ada kesalahan karena pada waktu itu belum ada bacaan dan para sahabat hanya fokus pada menghafal Al-Quran dan belum mengerti membaca dan menulis, sedangkan dalam metode pembelajaran, Nabi SAW lebih menggunakan metode talaqqi yang pertama, yaitu Nabi SAW menyampaikan didepan para sahabat sedang para sahabat mendengarkannya.
Di atas kita telah mengetahui bahwa talaqqi merupakan cara belajar Nabi maka sekarang mari kita kembali mengingat bagaimana Nabi melakukan pengajaran kepada para para sahabat sehingga Nabi bisa melahirkan generasi terbaik sepanjang masa “ Sebaik-baik masa adalah masaku, kemudian masa setelahnya, kemudian masa setelahnya”
Nabi Muhammad SAW adalah sosok guru yang tidak bisa kita bantah kehebatan beliau dalam mengajar, cara beliau mendidik sehingga yang dulunya arab mekkah dikenal dengan ummi yaitu tak bisa membaca dan menulis, sampai pada masa kejayaan yang luar biasa. Beliau mempunyai semangat mendidik dan mengajar yang sangat luar biasa, bisa kita lihat di berbagai hadits Nabi SAW, seperti dalam sebuah riwayat dari Abu Rifa’ah tamim bin Usaid RA berkata : “ Aku berhenti didepan Rasulullah sedang beliau berkhutbah, maka aku berkata : Ya Rasulullah! Seorang lelaki asing datang bertanya tentang agamanya yang dia tidak mengetahui apa agamanya itu, maka Rasulullah menghampiriku dan meninggalkan khutbahnya, beliau berhenti didepanku, diberikan kepada beliau kursi lalu beliau duduk diatasnya, lalu beliau mengajariku apa-apa yang di ajarkan Allah kepadanya kemudian mendatangi khutbahnya lalu menyempurnakannya.
Ada beberapa kelebihan dari metode talaqqi, yang dalam hal ini sudah dilalui oleh Rasulullah SAW dalam mendidik sahabatnya. Kita akan bahas beberapa point penting  tentang kelebihan talaqqi yang tentunya berdasarkan apa yang terjadi di zaman Rasulullah.

·         Talaqqi  memudahkan pengajar mengawasi murid dan membimbing mereka secara langsung. Dari Abdullah ibnu Mas’ud Ra berkata : “Lelaki dari golongan kami apabila mempelajari sepuluh ayat maka tidak akan melewatinya sampai dia mengetahui maknanya dan mengamalkannya. Dan dari Abu abdirrahman assilmi : “ Menceritakan kepada kami orang-orang yang membacakan kepada kami Al- Quran bahwasanya mereka membaca Al-Quran bersama Nabi SAW dan apabila mereka mempelajari sepuluh ayat maka tidak melewatinya sampai mereka mengamalkan apa yang ada didalamnya.
Dari sini kita bisa melihat salah satu kelebihan dari talaqqi, Rasulullah dalam mengajari para sahabat, beliau mengajarkan Al- Quran dengan cara pertemuan secara langsung dan menyampaikannya pada hari-hari tertentu, dan Rasulullah sangat teliti tentang perkembangan sahabat melalui pertemuan itu. Berbeda dengan cara belajar sekarang seperti melalui media internet, yang seorang guru tidak secara langsung bertemu murid, sehingga guru hanya mentitik beratkan pada tugas dan IQ murid, dan selebihnya guru tidak mengetahui tentang kepribadian murid-muridnya, tetapi Islam terutama cara mengajar Rasulullah berbeda, karna Rasulullah mengerti bahwa karakter itu penting di samping ilmu yang tinggi.
Kita juga tidak boleh melupakan bahwa Al-Quran juga di sampaikan kepada Nabi yang salah satunya melalui jalur talaqqi dari Malaikat Jibril, bahkan setiap tahun Nabi mengulang hafalan Al-Quran yang telah di turunkan kepada beliau di depan Malaikat Jibril.
Ini lah metode Nabi Muhammad SAW dalam mengajar, Nabi Muhammad dengan metode ini lebih leluasa mengawasi perkembangan para sahabat, tidak hanya para sahabat tapi Nabi juga mengajari para shahabiyah tentang agama Islam dengan pertemuan pada hari- hari tertentu, dalam sebuah hadits, dari abu sa’iid berkata : Kaum wanita berkata kepada Nabi SAW : “ Para laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikan lah untuk kami hari darimu, maka Nabi SAW menjanjikan kepada mereka di salah satu hari dimana mereka akan bertemu, lalu Nabi menasehati dan memerintah mereka di hari itu. (HR. Bukhori)
·         Talaqqi memudahkan pengajar memilih cara yang tepat dalam menyampaikan ilmu, karna dengan bertemu langsung antara guru dan murid, membuat guru lebih mudah mengenali kepribadian murid. Hal ini sudah dilakukan Rasulullah SAW seperti memilih hari-hari yang tepat dalam menyampaikan ilmu, dalam sebuah hadits :

عن عبد الله ابن مسعود رضي الله عنه قال : كان النبي صلى الله عليه و سلم يتخولنا بالموعظة في الأيام, كراهة السا مة علينا (أ خرجه البخاري)

Dari Abdullah ibnu Mas’ud Ra berkata : Adalah Nabi SAW memberikan nasehat kepada kami di beberapa hari, karna takut kami akan jenuh atau bosan. (HR. Bukhori)
Penentuan hari dalam metode pengajaran beliau ini di karnakan Nabi mengerti situasi dan kondisi para sahabat. Bagaimana mungkin bisa mencapai hati dan fikiran seseorang jika hati mereka bosan dan jenuh, dan apabila jiwa telah bosan maka terputuslah manfat sesuatu.
Terkadang Nabi SAW dalam pengajarannya melalui talaqqi memakai cara lain dalam mengajar seperti memberikan kuis atau memancing kemampuan para sahabat dengan memberi beberapa pertanyaan, dan tentu saja para sahabat menyambutnya dengan penuh semangat. Betapa indah dan betapa profesionalnya Nabi SAW dalam mengajar, dengan metode sederhana seperti talaqqi, beliau mampu melahirkan generasi yang luar biasa.

Keberadaan talaqqi merupakan bagian penting dalam dalam penyebaran agama Islam, karna ada bagian yang tidak bisa di miliki oleh metode-metode pengajaran lainnya sperti saling mengerti antara guru dan murid dll. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat dan selalu teguhkan hati kita. Waallahu a’lam

5 komentar:

  1. ada ga buku buku tentang teori talaqqi?

    BalasHapus
  2. ya ada gk tentang buku teori talaqqi ? kalo ya aku pesen !

    BalasHapus
  3. kalo ada ana dihubungi di no ini ya,, 0857 6951 6131

    BalasHapus
  4. info aja
    http://condetshop.com/product/toko-buku-online/buku-ilmu-alquran/buku-panduan-talaqqi-bacaan-ghorib-4701.html

    BalasHapus
  5. Iya da ga buku tentang sejarah talaqqi, metode nya bagaimana dalam pengaplikasian nya?

    BalasHapus