Talaqqi Metode Pembelajaran Nabi Muhammad Saw.
Alhamdulillah
segala puji hanya milik Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, dan yang
mengajarkan Al- Quran. Sholawat dan salam kepada guru besar kita Nabi Muhammad
SAW yang membacakan dan mengajarkan Al-Quran kepada umatnya.
Beriring
berjalanannya waktu, berbagai macam cara upaya manusia untuk berkomunikasi,
dimulai dengan isyarat, bahasa tubuh, tulisan, hingga mereka berusaha untuk
menyampaikannya melalui suara dan akhirnya muncullah berbagai macam bahasa di
permukaan bumi.
Pada
kesempatan kali ini kita akan membahas tentang salah satu metode manusia dalam menyampaikan ilmu yaitu metode talaqqi. Talaqqi adalah salah satu
metode untuk mengetahui sesuatu atau bisa di katakan tallqqi merupakan salah
satu metode pembelajaran zaman dulu yang ada hingga saat ini. Talaqqi adalah
salah satu metode mengajar peninggalan Nabi Muhammad SAW yang terus menerus
dilakukan oleh orang-orang setelah Nabi SAW, para sahabat, tabi’in, hingga para
ulama bahkan pada zaman sekarang terutama untuk daerah Arab seperti Mekkah,
Madinah dan Mesir.
Sudah menjadi hal
yang Masyhur di kalangan mahasiswa Al- Azhar Mesir terutama masisir
tentang cara belajar dengan cara talaqqi, yaitu cara pertemuan guru dan murid
secara face to face, dari situ para mahasiswa mngembil pelajaran
di samping belajar di universitas masing-masing. Disini kita tidak membahas lebih dalam tentang apa itu talaqqi tetapi
kita akan sejenak memutar ulang tentang sejarah pengajaran Rasulullah kepada
sahabat yang banyak beliau lalui melalui metode talaqqi.
Sebelum kita
membahas lebih jauh tentang pembelajaran Nabi SAW melalui talaqqi, alangkah
baiknya jika kita membagi cara belajar talaqqi. Di lihat dari sistem
mengajarnya,maka ada dua macam kategori talaqqi. Pertama, seorang guru membaca atau menyampaikan ilmunya di depan
murid-muridnya sedang para murid menyimaknya, yang mungkin di akhiri dengan pertanyaan-pertanyaan. Kedua, murid
membaca di depan guru lalu guru membenarkan jika ada kesalahan dalam bacaan
murid. Di zaman Nabi sendiri talaqqi kedua hanya bisa digunakan dalam membaca
Al-Quran, yaitu para sahabat membaca Al – Quran didepan Nabi SAW lalu Nabi
mendengarkan dan membenarkannya jika ada kesalahan karena
pada waktu itu belum ada bacaan dan para sahabat hanya fokus pada menghafal
Al-Quran dan belum mengerti membaca dan menulis, sedangkan dalam metode pembelajaran, Nabi SAW lebih menggunakan metode
talaqqi yang pertama, yaitu Nabi SAW menyampaikan didepan para sahabat sedang
para sahabat mendengarkannya.
Di atas kita telah
mengetahui bahwa talaqqi merupakan cara belajar Nabi maka sekarang mari kita kembali mengingat
bagaimana Nabi melakukan pengajaran kepada para para sahabat sehingga Nabi bisa
melahirkan generasi terbaik sepanjang masa “ Sebaik-baik masa adalah masaku,
kemudian masa setelahnya, kemudian masa setelahnya”
Nabi Muhammad SAW
adalah sosok guru yang tidak bisa kita bantah kehebatan beliau dalam mengajar,
cara beliau mendidik sehingga yang dulunya arab mekkah dikenal dengan ummi
yaitu tak bisa membaca dan menulis, sampai pada masa kejayaan yang luar biasa.
Beliau mempunyai semangat mendidik dan mengajar yang sangat luar biasa, bisa
kita lihat di berbagai hadits Nabi SAW, seperti dalam sebuah riwayat dari Abu Rifa’ah
tamim bin Usaid RA berkata : “ Aku berhenti didepan Rasulullah sedang beliau
berkhutbah, maka aku berkata : Ya Rasulullah! Seorang lelaki asing datang
bertanya tentang agamanya yang dia tidak mengetahui apa agamanya itu, maka
Rasulullah menghampiriku dan meninggalkan khutbahnya, beliau berhenti didepanku,
diberikan kepada beliau kursi lalu beliau duduk diatasnya, lalu beliau
mengajariku apa-apa yang di ajarkan Allah kepadanya kemudian mendatangi
khutbahnya lalu menyempurnakannya.
Ada beberapa
kelebihan dari metode talaqqi, yang dalam hal ini sudah dilalui oleh Rasulullah
SAW dalam mendidik sahabatnya. Kita akan bahas beberapa point penting tentang kelebihan talaqqi yang tentunya berdasarkan
apa yang terjadi di zaman Rasulullah.
·
Talaqqi memudahkan pengajar mengawasi murid dan
membimbing mereka secara langsung. Dari Abdullah ibnu Mas’ud Ra berkata :
“Lelaki dari golongan kami apabila mempelajari sepuluh ayat maka tidak akan
melewatinya sampai dia mengetahui maknanya dan mengamalkannya. Dan dari Abu
abdirrahman assilmi : “ Menceritakan kepada kami orang-orang yang membacakan
kepada kami Al- Quran bahwasanya mereka membaca Al-Quran bersama Nabi SAW dan apabila
mereka mempelajari sepuluh ayat maka tidak melewatinya sampai mereka
mengamalkan apa yang ada didalamnya.
Dari
sini kita bisa melihat salah satu kelebihan dari talaqqi, Rasulullah dalam
mengajari para sahabat, beliau mengajarkan Al- Quran dengan cara pertemuan
secara langsung dan menyampaikannya pada hari-hari tertentu, dan Rasulullah
sangat teliti tentang perkembangan sahabat melalui pertemuan itu. Berbeda
dengan cara belajar sekarang seperti melalui media internet, yang seorang guru
tidak secara langsung bertemu murid, sehingga guru hanya mentitik beratkan pada
tugas dan IQ murid, dan selebihnya guru tidak mengetahui tentang kepribadian
murid-muridnya, tetapi Islam terutama cara mengajar Rasulullah berbeda, karna
Rasulullah mengerti bahwa karakter itu penting di samping ilmu yang tinggi.
Kita juga tidak boleh melupakan bahwa
Al-Quran juga di sampaikan kepada Nabi yang salah satunya melalui jalur talaqqi
dari Malaikat Jibril, bahkan setiap tahun Nabi mengulang hafalan Al-Quran yang
telah di turunkan kepada beliau di depan Malaikat Jibril.
Ini lah metode Nabi Muhammad SAW dalam
mengajar, Nabi Muhammad dengan metode ini lebih leluasa mengawasi perkembangan
para sahabat, tidak hanya para sahabat tapi Nabi juga mengajari para shahabiyah
tentang agama Islam dengan pertemuan pada hari- hari tertentu, dalam sebuah
hadits, dari abu sa’iid berkata : Kaum wanita berkata kepada Nabi SAW : “ Para
laki-laki telah mengalahkan kami, maka jadikan lah untuk kami hari darimu, maka
Nabi SAW menjanjikan kepada mereka di salah satu hari dimana mereka akan
bertemu, lalu Nabi menasehati dan memerintah mereka di hari itu. (HR. Bukhori)
·
Talaqqi
memudahkan pengajar memilih cara yang tepat dalam menyampaikan ilmu, karna
dengan bertemu langsung antara guru dan murid, membuat guru lebih mudah
mengenali kepribadian murid. Hal ini sudah dilakukan Rasulullah SAW seperti
memilih hari-hari yang tepat dalam menyampaikan ilmu, dalam sebuah hadits :
عن عبد
الله ابن مسعود رضي الله عنه قال : كان النبي صلى الله عليه و سلم يتخولنا
بالموعظة في الأيام, كراهة السا مة علينا (أ خرجه البخاري)
Dari Abdullah ibnu Mas’ud Ra berkata : Adalah
Nabi SAW memberikan nasehat kepada kami di beberapa hari, karna takut kami akan jenuh atau bosan. (HR. Bukhori)
Penentuan
hari dalam metode pengajaran beliau ini di karnakan Nabi mengerti situasi dan
kondisi para sahabat. Bagaimana mungkin bisa mencapai hati dan fikiran seseorang
jika hati mereka bosan dan jenuh, dan apabila jiwa telah bosan maka terputuslah
manfat sesuatu.
Terkadang
Nabi SAW dalam pengajarannya melalui talaqqi memakai cara lain dalam mengajar
seperti memberikan kuis atau memancing kemampuan para sahabat dengan memberi
beberapa pertanyaan, dan tentu saja para sahabat menyambutnya dengan penuh
semangat. Betapa indah dan betapa profesionalnya Nabi SAW dalam mengajar,
dengan metode sederhana seperti talaqqi, beliau mampu melahirkan generasi yang
luar biasa.
Keberadaan
talaqqi merupakan bagian penting dalam dalam penyebaran agama Islam, karna ada
bagian yang tidak bisa di miliki oleh metode-metode pengajaran lainnya sperti
saling mengerti antara guru dan murid dll. Semoga Allah selalu memberikan ilmu
yang bermanfaat dan selalu teguhkan hati kita. Waallahu a’lam
ada ga buku buku tentang teori talaqqi?
BalasHapusya ada gk tentang buku teori talaqqi ? kalo ya aku pesen !
BalasHapuskalo ada ana dihubungi di no ini ya,, 0857 6951 6131
BalasHapusinfo aja
BalasHapushttp://condetshop.com/product/toko-buku-online/buku-ilmu-alquran/buku-panduan-talaqqi-bacaan-ghorib-4701.html
Iya da ga buku tentang sejarah talaqqi, metode nya bagaimana dalam pengaplikasian nya?
BalasHapus