Rabu, 20 Maret 2013

Alexandria part I

Asslamualaikum wr wb
Foto bersama IAC di depan stasiun kereta
Note ini ku buat untuk mengenang betapa indahnya perjalananku bersama teman-teman IAC ( Indonesia Al-Quran Community ) di Alexandria, salah satu tempat pariwisata yang di kagumi banyak orang.
Di note ini aku hanya ingin mengukir kejadian-kejadian penting dan lucu yang membuat perjalanan rihlah ini sangat mengesankan, dengan bahasa yang sederhana dan pas-pas an kutulis note ini.
Oya sekedar pengenalan, IAC ( Indonesia Al-Quran Community ) adalah komunitas kumpulan beberapa mahasiswa dan mahasiswai di bawah bimbingan Ust Al Hafidzh Abu Syauqi. Disana kami mempelajari Al-Quran, bagaimana membaca yang benar dan baik sehingga apa yang kita baca sesuai dengan yang dibaca oleh Rasulullah SAW. Mulai dari menghafal matan tajwid, belajar tajwid lebih mendalam, menghafal Al-Quran, mentadabburi kandungan isi Al-Quran.
Hari Kamis tgl 20/9/2012 jam 23.00 CLT
Malam itu rasanya malam paling menegangkan, ditengah kelelahanku setelah menghadiri rapat dengn mahasiswa kaltim, seperti yang sudah di umumkan di grup fb IAC ( Indonesia Al-Quran Community ) bahwa malam itu kita di undang untuk masak-masak bersama untuk bekal perjalanan besok ke Alexandria di rumah daerah mahasiswa Medan. Siapa yang menyangka bahwa ada kejadian besar pada malam itu, yang sedikit menganggu lancarnya perjalanan kami. Berbagai masalah tiba-tiba datang, masalah , seperti transporasi, keuangan, dan anggota yang ikut, yang membuat kami terutama ketua panitia Bang Heru gelisah karena khawatir perjalanan yang sudah di janjikan akan di mulai besok jumat jam 07.00 pagi harus di batalkan.
Alhamdulillah berkat doa dan bantuan beberapa pihak masalah itu sedikit teratasi.
 Tapi masalah itu belum selesai  sampai tiba besok harinya.
Hari Jumat tgl 21/9/2012 jam 07.00 CLT
Di temani dinginnya kota Kairo, beberapa anggota IAC sudah berkumpul di tempat yang sudah di janjikan tepat pukul 07.00 CLT tanpa mereka sadari bahwa kemarin malam ada beberapa masalah yang cukup membuat para panitia acara rihlah ini khawatir.
Kegelisahan di depan stasiun
Akhirnya tepat jam 09.00 CLT semua anggota yang akan rihlah berkumpul, dan seperti yang di duga ternyata semua transportasi sedang tidak bisa pada hari itu. Akhirnya beberapa anggota terlihat kecewa tanpa mereka tahu bahwa para panita sebelum sudah berusaha keras untuk mengusahakannya pada kemarin malam.
Akhinya Ust Abu Syauqi selaku pengajar dan pembina IAC berinisiatif untuk bermusyawarah dengan para anggota guna mencari solusi tentang rihlah ini. Pagi itu berbagai bentuk ekspresi wajah terlihat jelas, ada yang masih ngantuk, ada yang kebingungan seperti ekspresi yang akan selalu bilang iya pada smua keputusan, ada yang sibuk BB an, dan ada yang terlihat serius mengikuti musyawarah. Al hasil Alhamdulillah dengan keterbukaan dan kebersamaan, di putuskan bahwa kita akan berangkat menuju Alexandria tanpa mobil atau bis sewaan, tapi dengan naik kereta. Ada kata-kata indah yang bisa di ambil dalam musyawarah itu, sebuah kalam dari sahabatku Firdaus” Maa laa yudroku kulluh, laa yutroku kullu” Sesuatu yang tidak bisa di ketahui atau di lakukan semuanya, maka tidak perlu harus di tinggalkan semuanya. Satu lagi “semua ini insyaallah akan ada manisnya nanti, dan saya tidak pernah menganggap ini sebagai masalah tapi ini sebagai dinamika kehidupan” by : Ust Abu Syauqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar