Asslamualaikum wr wb
Foto bersama IAC di depan stasiun kereta |
Note ini ku buat untuk mengenang betapa indahnya
perjalananku bersama teman-teman IAC ( Indonesia Al-Quran Community ) di
Alexandria, salah satu tempat pariwisata yang di kagumi banyak orang.
Di note ini aku hanya ingin mengukir kejadian-kejadian
penting dan lucu yang membuat perjalanan rihlah ini sangat mengesankan, dengan
bahasa yang sederhana dan pas-pas an kutulis note ini.
Oya sekedar pengenalan, IAC ( Indonesia Al-Quran Community )
adalah komunitas kumpulan beberapa mahasiswa dan mahasiswai di bawah bimbingan
Ust Al Hafidzh Abu Syauqi. Disana kami mempelajari Al-Quran, bagaimana membaca
yang benar dan baik sehingga apa yang kita baca sesuai dengan yang dibaca oleh
Rasulullah SAW. Mulai dari menghafal matan tajwid, belajar tajwid lebih
mendalam, menghafal Al-Quran, mentadabburi kandungan isi Al-Quran.
Hari Kamis tgl 20/9/2012 jam 23.00 CLT
Malam itu
rasanya malam paling menegangkan, ditengah kelelahanku setelah menghadiri rapat
dengn mahasiswa kaltim, seperti yang sudah di umumkan di grup fb IAC (
Indonesia Al-Quran Community ) bahwa malam itu kita di undang untuk masak-masak
bersama untuk bekal perjalanan besok ke Alexandria di rumah daerah mahasiswa
Medan. Siapa yang menyangka bahwa ada kejadian besar pada malam itu, yang sedikit
menganggu lancarnya perjalanan kami. Berbagai masalah tiba-tiba datang, masalah
, seperti transporasi, keuangan, dan anggota yang ikut, yang membuat kami
terutama ketua panitia Bang Heru gelisah karena khawatir perjalanan yang sudah
di janjikan akan di mulai besok jumat jam 07.00 pagi harus di batalkan.
Alhamdulillah
berkat doa dan bantuan beberapa pihak masalah itu sedikit teratasi.
Hari Jumat
tgl 21/9/2012 jam 07.00 CLT
Di temani dinginnya kota Kairo, beberapa anggota IAC sudah
berkumpul di tempat yang sudah di janjikan tepat pukul 07.00 CLT tanpa mereka
sadari bahwa kemarin malam ada beberapa masalah yang cukup membuat para panitia
acara rihlah ini khawatir.
Kegelisahan di depan stasiun |
Akhirnya tepat jam 09.00 CLT semua anggota yang akan rihlah
berkumpul, dan seperti yang di duga ternyata semua transportasi
sedang tidak bisa pada hari itu. Akhirnya beberapa anggota terlihat kecewa
tanpa mereka tahu bahwa para panita sebelum sudah berusaha keras untuk mengusahakannya
pada kemarin malam.
Akhinya Ust Abu Syauqi selaku pengajar dan pembina IAC berinisiatif untuk bermusyawarah dengan para anggota guna mencari
solusi tentang rihlah ini. Pagi itu berbagai bentuk ekspresi wajah terlihat
jelas, ada yang masih ngantuk, ada yang kebingungan seperti ekspresi yang akan
selalu bilang iya pada smua keputusan, ada yang sibuk BB an, dan ada yang
terlihat serius mengikuti musyawarah. Al hasil Alhamdulillah dengan keterbukaan
dan kebersamaan, di putuskan bahwa kita akan berangkat menuju Alexandria tanpa
mobil atau bis sewaan, tapi dengan naik kereta. Ada kata-kata indah yang bisa
di ambil dalam musyawarah itu, sebuah kalam dari sahabatku Firdaus” Maa laa
yudroku kulluh, laa yutroku kullu” Sesuatu yang tidak bisa di ketahui atau
di lakukan semuanya, maka tidak perlu harus di tinggalkan semuanya. Satu lagi “semua
ini insyaallah akan ada manisnya nanti, dan saya tidak pernah menganggap ini
sebagai masalah tapi ini sebagai dinamika kehidupan” by : Ust Abu Syauqi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar